Disiplin ilmu di bidang geografi fisik yang berhubungan dengan
siklus air disebut hidrologi. Hal ini berkaitan dengan asal-usul,
distribusi, dan sifat air di dunia. Akibatnya, siklus air juga disebut
siklus hidrologi di banyak buku ilmiah dan materi pendidikan. Kebanyakan
orang telah mendengar tentang ilmu meteorologi dan banyak juga yang
tahu tentang ilmu oseanografi karena paparan bahwa setiap disiplin telah
ada di televisi. Orang-orang menonton perkiraan cuaca di TV hampir
setiap hari. Dalam konteks yang luas, ilmu meteorologi dan oseanografi
menggambarkan bagian dari serangkaian proses fisik secara global yang
melibatkan air yang juga komponen utama dari ilmu hidrologi.
Siklus hidrologi adalah proses pergerakan dan penyimpanan air antara biosfer, atmosfer, litosfer, dan hidrosfer
Ahli Hidrologi tertarik untuk memperoleh informasi terukur dan
pengetahuan tentang siklus air. Juga yang penting adalah pengukuran
jumlah air yang terlibat dalam tahap transisi yang terjadi ketika air
bergerak dari satu proses dalam siklus menuju proses lainnya. Hidrologi,
oleh karena itu, adalah ilmu yang luas yang memanfaatkan informasi dari
berbagai ilmu lain dan mengintegrasikan mereka untuk mengukur
pergerakan air. Alat dasar hidrologi didasarkan dalam mendukung teknik
ilmiah yang berasal dari matematika, fisika, teknik, kimia, geologi, dan
biologi. Akibatnya, hidrologi menggunakan konsep maju dari ilmu-ilmu
meteorologi, klimatologi, oseanografi, geografi, geologi, glasiologi,
limnologi (danau), ekologi, biologi, agronomi, kehutanan, dan ilmu-ilmu
lain yang mengkhususkan diri dalam aspek-aspek lain dari fisik, kimia
atau biologis lingkungan hidup. Hidrologi, oleh karena itu, salah satu
ilmu interdisipliner yang merupakan dasar untuk pengembangan sumber daya
air dan pengelolaan sumber daya air.
Siklus air global dapat digambarkan dengan sembilan proses fisik yang
besar yang membentuk gerakan air yang kontinu. Jalur kompleks meliputi
bagian air dari gas di sekitar planet yang disebut atmosfer, melalui
badan air di permukaan bumi seperti lautan, gletser dan danau, dan pada
saat yang sama (atau lebih lambat) melewati tanah dan lapisan batuan di
bawah tanah. Kemudian, air dikembalikan ke atmosfer. Karakteristik
mendasar dari siklus hidrologi adalah bahwa ia tidak memiliki awal dan
tidak memiliki akhir. Hal ini dapat dipelajari dengan memulai di salah
satu proses berikut: evaporasi, kondensasi, presipitasi, intersepsi,
infiltrasi, perkolasi, transpirasi, limpasan, dan penyimpanan.
Informasi yang disajikan di bawah ini adalah deskripsi sangat
disederhanakan dari proses fisik yang berkontribusi besar. Mereka
termasuk:
Penguapan (evaporasi)
Kondensasi
Presipitasi (hujan)
Endapan air bisa jatuh ke badan air atau mungkin jatuh ke tanah. Hal
ini kemudian tersebar dalam beberapa cara. Air dapat tergenang pada
benda atau dekat permukaan benda atau dapat dibawa dan melalui darat ke
saluran sungai, atau mungkin menembus ke dalam tanah, atau mungkin
tertahan oleh tanaman.
Ketika curah hujan kecil dan jarang, persentase yang tinggi dari curah hujan dikembalikan ke atmosfer oleh penguapan.
Porsi curah hujan yang muncul di permukaan sungai disebut limpasan.
Limpasan dapat berkontribusi sebagai sumber aliran air permukaan,
limpasan bawah permukaan, atau limpasan air tanah. Limpasan permukaan
berjalan di atas permukaan tanah dan melalui saluran permukaan untuk
meninggalkan daerah tangkapan disebut daerah aliran sungai atau DAS.
Bagian dari aliran permukaan yang mengalir di atas permukaan tanah
menuju saluran sungai disebut aliran darat. Total limpasan terbatas di
saluran sungai disebut debit sungai.
Intersepsi
Saat hujan pertama dimulai, air dan bahan organik lainnya menyebar di
atas permukaan dalam lapisan tipis atau mengumpulkan pada titik-titik
atau tepi. Ketika kemampuan penyimpanan permukaan maksimum pada
permukaan material terlampaui, air yang menyimpan bahan tambahan tumbuh
di pinggirannya. Akhirnya berat tetes melebihi tegangan permukaan dan
air jatuh ke tanah. Angin dan dampak dari air hujan juga bisa melepaskan
air dari bahan organik. Lapisan air di permukaan organik dan tetes air
sepanjang tepi juga bebas terkena penguapan.
Selain itu, intersepsi air di permukaan tanah selama pembekuan dan
kondisi sub-beku sangat besar. Intersepsi hujan salju dan es pada
vegetasi juga terjadi. Tingkat tertinggi intersepsi terjadi ketika salju
di hutan konifer dan hutan kayu keras yang belum kehilangan daun
mereka.
Infiltrasi (peresapan)
Air yang menyusup dan disimpan di dalam tanah juga bisa menjadi air yang kemudian dapat menjadi limpasan permukaan.
Penapisan (perkolasi)
Formasi geologi di kerak bumi berfungsi sebagai reservoir bawah tanah
alami untuk menyimpan air. Selain itu juga dapat berfungsi sebagai
saluran untuk pergerakan air. Pada dasarnya, semua air tanah bergerak.
Beberapa dari itu, bergerak sangat lambat. Sebuah formasi geologi yang
memancarkan air dari satu lokasi ke lokasi lain dalam jumlah yang cukup
untuk pembangunan ekonomi disebut akuifer. Gerakan air dimungkinkan
karena rongga atau pori-pori di formasi geologi. Beberapa formasi
mengalirkan air kembali ke permukaan tanah.
Transpirasi
Vegetasi umumnya menghambat penguapan dari tanah. Vegetasi yang
melapisi tanah, mengurangi kecepatan angin. Juga, melepaskan uap air ke
atmosfer mengurangi jumlah penguapan langsung dari tanah atau dari salju
atau lapisan es. Penyerapan air ke akar tanaman, bersama dengan
penangkapan yang terjadi pada permukaan tanaman mengimbangi efek umum
vegetasi dalam memperlambat penguapan dari tanah. Vegetasi hutan
cenderung memiliki lebih banyak uap air daripada tanah di bawah pohon.
Limpasan
Penyimpanan
Ada tiga lokasi dasar penyimpanan air yang terjadi dalam siklus air
di planet. Air disimpan di atmosfer; Air disimpan di permukaan bumi, dan
air yang tersimpan di dalam tanah.
Air disimpan di atmosfer dapat dipindahkan relatif cepat dari satu
bagian dari planet ke bagian lain dari planet ini. Jenis penyimpanan
yang terjadi pada permukaan tanah dan di bawah tanah sangat tergantung
pada fitur geologi yang terkait dengan jenis tanah dan jenis batuan yang
terdapat di lokasi penyimpanan. Penyimpanan terjadi sebagai penyimpanan
permukaan lautan, danau, waduk, dan gletser; penyimpanan bawah tanah
terjadi didalam tanah, dalam akuifer, dan di celah-celah formasi batuan.
Tidak meratanya distribusi dan pergerakan air dari waktu ke waktu,
dan distribusi spasial air di kedua wilayah geografis dan geologi, dapat
menyebabkan fenomena ekstrim seperti banjir dan kekeringan terjadi.
A. Pembahasan Hidrologi - Pengertian hidrologi adalah Cabang ilmu
geografi yang mempelajari seputar pergerakan, distribusi, dan kualitas
air yang ada dibumi. Ilmu hidrologi dikenal sejak zaman 1608 M.
Hidrologi merupakan ilmu yang mengkaji kehadiran dan pergerakan air
dibumi. Dalam kajian hidrologi meliputih potamalog (aliran permukaan),
geohidroligi (air tanah), hidrometeorologi (air yang ada di udara dan
berwujud gas), limnologi (air permukaan yang relatif tenang seperti
danau, dan waduk), kriologi (air berwujud padat seperti es dan salju).
Orang yang mempelajari hidrologi disebut dengan hidrologist.
Pengertian Siklus Hidrologi Menurut Para Ahli
Pengertian hidrologi menurut definisi Singh (1992), mengatakan
bahwa pengertian hidrologi adalah ilmu yang membahas karakteristik
menurut waktu dan ruang tentang kuantitas dan kualitas air dibumi
termasuk proses hidrologi, pergerakan, penyebaran, sirkulasi tampungan,
eksplorasi, pengembangan dan manajemen. Menurut definisi Marta dan Adidarma (1983)
dalam pengertian hidrologi yang mengatakan bahwa hidrologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang terjadinya pergerakan dan distribusi air di
bumi baik diatas maupun di bahwa permukaan bumi, tentang sifat kimia dan
fisika air dengan reaksi terhadap lingkungan dan hubungannya dengan
kehidupan. Sedangkan menurut Ray K. Linsley dalam Yandi Hermawan (1986) pengertian
hidrologi adalah ilmu yang membicarakan tentang air yang ada dibumi
yaitu mengenai kejadian, perputaran dan pembagiannya, sifat fisika dan
kimia serta reaksinya terhadap lingkungan termasuk hubungan dengan
kehidupan.
![]() |
"Pengertian Hidrologi dan Siklus Hidrologi" |
B. Pembahasan Siklus Hidrologi - Siklus hidrologi adalah
sirkulasi air tanpa henti dari atmosfer ke bumi dan kembali lagi ke
atmosfer melalui proses kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan
transpirasi. Siklus hidrologi dapat juga berarti lebih sederhana yaitu
peredaran air dari laut ke atmosfer melalui penguapan, kemudian akan
jatuh pada permukaan bumi dalam bentuk hujan, yang mengalir didalam
tanah dan diatas permukaan tanah sebagai sungai yang menuju ke laut.
Panasnya air laut didukung oleh sinar matahari karna matahari merupakan
kunci sukses dari siklus hidrologi sehingga mampu berjalan secara terus
menerus kemudian dalam terjadinya air berevoporasi, lalu akan jatuh ke
bumi sebagai prespitasi dengan bentuk salju, gerimis atau atau kabut,
hujan, hujan es dan salju, dan hujan batu.
Setelah prespitasi, pada perjalanannya kebumi akan berevoporasi kembali
keatas atau langsung jatuh yang diinterepsi oleh tanaman disaat sebelum
mencapai tanah. Apabila telah mencapai tanah, Siklus Hidrologi akan terus bergerak secara terus menerus dengan 3 cara yang berbeda yaitu sebagai berikut...
- Evaporasi (Transpirasi) - Air di laut, sungai, daratan, tanaman. sbb. kemudian akan kembali menguap ke atmosfer menjadi awan lalu menjadi bintik-bintik air yang akan jatuh dalam bentuk es, hujan, salju.
- Infiltrasi (Perkolasi ke dalam Tanah) - Air bergerak melalui celah-celah dan pori-pori serta batuan yang ada dibawah tanah yang dapat bergerak secara vertikal dan horzontal dibawah permukaan tanah hingga ke sistem air permukaan.
- Air Permukaan - Air yang bergerak diatas permukaan tanah yang dapat kita lihat pada daerah urban.
Macam-Macam Siklus Hidrologi - Proses terjadinya siklus hidrologi dibedakan menjadi 3 jenis atau macam siklus hidrologi seperti yang ada dibawah ini..
- Siklus Pendek : Menguapnya air laut menjadi uap gas karna panas dari matahari lalu terjadi kondensasi membentuk awan yang pada akhirnya jatuh ke permukaan laut.
- Siklus Sedang : Menguapnya air laut menjadi uap gas karna panas dari matahari lalu terjadi evaporasi yang terbawa angin lalu membentuk awan yang pada akhirnya jatuh ke permukaan daratan dan kembali ke lautan.
- Siklus Panjang : Menguapnya air laut menjadi uap gas karna panas dari matahari lalu uap air mengalami sublimasi membentuk awan yang mengandung kristal es dan pada akhirnya jatuh dalam bentuk salju kemudian akan membentuk gletser yang mencair membentuk aliran sungai dan kembali kelaut.
0 komentar:
Posting Komentar