Sabtu, 26 Desember 2015

EKOLOGI


LAPORAN PRAKTIKUM MORFOLOGI TANAMAN PADI (Oryza sativa L.)


  LAPORAN PRAKTIKUM MORFOLOGI TANAMAN PADI  
 (Oryza sativa L.)








KELOMPOK  :
1.             Anas Fathullah              (14.141.0002)
2.             Ahmad Ade Sofyan       (14.141.0004)
3.             Nur Avdirani Asmara    (14.141.0014)
4.             Uswatun  Hasanah                  (14.141.0031)
5.             Dini Febrianti                (14.141.0036)
6.             Ach. Baitul Ulum           (14.141.0040)

Dosen Pengampu :
Ach. Mulyono SP, MP



AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PANCA MARGA PROBOLINGGO
2015




BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Istilah Morfologi berasal dari kata Morphologi (Gk. Morphe, bentuk, logos, ilmu) ; berarti ilmu yang mempelajari bentukbentuk luar dari tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji mengenai organ-organ tubuhnya dengan segala variasinya.
Morfologi merupakan ilmu pengetahuan  yang mendasri pemahaman tentang sistematika tumbuhan. Banyak istilah yang kita jumpai dalam morfologi sebagai identitas nama atau penunjuk utama dari suatu divisio, anak divisio,kelas, anak kelas, bangsa/ordo, keluarga/famili, marga/genus, maupun penunjuk spesies/jenis tumbuhan.
Sebagaimana kita ketahui bahwa ilmu itu tidak akan matang kalau hanya diberikan teori atau gambarannya saja, dibutuhkan suatu pengamatan atau penelitian. Begitu juga dengan mata kuliyah Morfologi Tumbuhan  ini tidak cukup hanya dengan teori dibutuhkan suatu pengamatan, karena merupakan ilmu alamiah yang butuh pembuktian juga. Seperti praktikum yang sudah kita laksanakan, itu tidak lain tujuannya adalah agar kita membuka mata ke luar lingkungan sekitar kita, hal-hal apa saja yang akan kita pelajari dalam morfologi tumbuhan ini semuanya sudah ada didalamnya.
       Akar, batang, daun, serta bagian-bagian tumbuhan lainnya merupakan bagian-bagian   yang secara langsung berguna untuk mempertahankan kehidupan tumbuhan itu sendiri selama masa pertumbuhannya. Oleh sebab itu,dalam kehidupan kita harus mengetahui dan mempelajari morfologi dari tumbuhan itu sendiri.
Untuk kali ini kita akan melakukan praktikum menggunakan tumbuhan padi untuk mengetahui morfologi tumbuhan tersebut

1.2 Tujuan

1.      Mahasiswa diharapkan mampu menggambarkan dan menyebukan morfologi tanaman padi (Oryza sativa L.)
2.      Menginddentifikas tanaman padi(Oryza sativa L.)





BAB II
ISI

2.1 Klasifikasi Tumbuhan Padi

Tumbuhan Padi (Oryza sativa L.)
Divisio             : Spermatophyta
Sub divisio      : Angiospermae
Kelas              : Monocotyledoneae,
Ordo                : Poales,
Famili              : Graminae
Genus              : Oryza Linn
Species            : Oryza sativa L.

2.2  Morfologi Tanaman Padi.

1. Akar.

        Berdasarkan literatur Aak (1992) akar adalah bagian tanaman yang berfungsi menyerap air dan zat makanan dari dalam tanah, kemudian diangkut ke bagian atas tanaman. Akar tanaman padi dapat dibedakan atas :
a)      Radikula; akar yang tumbuh pada saat benih berkecambah. Pada benih yang sedang berkecambah timbul calon akar dan batang. Calon akar mengalami pertumbuhan ke arah bawah sehingga terbentuk akar tunggang, sedangkan calon batang akan tumbuh ke atas sehingga terbentuk batang dan daun.
b)      Akar serabut (akaradventif); setelah 5-6 hari terbentuk akar tunggang, akar serabut akan tumbuh.
c)      Akar rambut ; merupakan bagian akar yang keluar dari akar tunggang dan akar serabut. Akar ini merupakan saluran pada kulit akar yang berada diluar, dan ini penting dalam pengisapan air maupun zat-zat makanan. Akar rambut biasanya berumur pendek sedangkan bentuk dan panjangnya sama dengan akar serabut.
d)     Akar tajuk (crown roots) ;adalah akar yang tumbuh dari ruas batang terendah. Akar tajuk ini dibedakan lagi berdasarkan letak kedalaman akar di tanah yaitu akar yang dangkal dan akar yang dalam. Apabila kandungan udara di dalam tanah rendah,maka akar-akar dangkal mudah berkembang.

2. Batang.

          Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun dari beberapa ruas. Ruas-ruas itu merupakan bubung kosong. Pada kedua ujung bubung kosong itu bubungnya ditutup oleh buku. Panjangnya ruas tidak sama. Ruas yang terpendek terdapat pada pangkal batang. Ruas yang kedua, ruas yang ketiga, dan seterusnya adalah lebih panjang daripada ruas yang didahuluinya. Pada buku bagian bawah dari ruas tumbuh daun pelepah yangmembalut ruas sampai buku bagian atas.Tepat pada buku bagian atas ujumg dari daun pelepah memperlihatkan percabangan dimana cabang yang terpendek menjadi ligula (lidah) daun, dan bagian yamg terpanjang dan terbesar menjadi daun kelopak yang memiliki bagian auricle pada sebelah kiri dan kanan.

Daun kelopak yang terpanjang dan membalut ruas yang paling atas dari batang disebut daunbendera. Tepat dimana daun pelepah teratas menjadi ligula dan daun bendera, di situlah timbul ruas yang menjadi bulir padi.
            Pertumbuhan batang tanaman padi adalah merumpun, dimana terdapat satu batang tunggal/batang utama yang mempunyai 6 mata atau sukma, yaitu sukma 1, 3, 5 sebelah kanan dan sukma 2, 4, 6 sebelah kiri. Dari tiap-tiap sukma ini timbul tunas yang disebut tunasorde pertama.

3. Daun.

          Padi termasuk tanaman jenis rumput-rumputan mempunyai daun yang berbeda-beda, baik bentuk, susunan, atau bagian bagiannya. Ciri khas daun padi adalah adanya sisik dan telinga daun. Hal inilah yang menyebabkan daun padi dapat dibedakan dari jenis rumput yang lain. Adapun bagian-bagian daun padi adalah :
a)      Helaian daun ; terletak pada batang padi dan selalu ada. Bentuknya memanjang seperti pita. Panjang dan lebar helaian daun tergantung varietas padi yang bersangkutan.
b)      Pelepah daun (upih) ;merupakan bagian daun yang menyelubungi batang, pelepah daun ini berfungsi memberi dukungan pada bagian ruas yang jaringannya lunak, dan hal ini selalu terjadi.
c)      Lidah daun ; lidah daun terletak pada perbatasan antara helai daun dan upih. Panjang lidah daun berbeda-beda, tergantung pada varietas padi. Lidah daun duduknya melekat pada batang. Fungsi lidah daun adalah mencegah masuknya air hujan diantara batang dan pelepah daun (upih). Disamping itu lidah daun juga mencegah infeksi penyakit, sebab media air memudahkan penyebaran penyakit.Daun yang muncul pada saat terjadi perkecambahan dinamakan coleoptile. Koleopti lkeluar dari benih yang disebar dan akan memanjang terus sampai permukaan air. koleoptil baru membuka, kemudian diikuti keluarnya daun pertama, daun kedua dan seterusnya hingga mencapai puncak yang disebut daun bendera, sedangkan daun terpanjang biasanya pada daun ketiga. Daun bendera merupakan daun yang lebih pendek daripada daun-daun di bawahnya, namun lebih lebar dari pada daun sebelumnya. Daun bendera ini terletak di bawah malai padi. Daun padi mula-mula berupa tunas yang kemudian berkembang menjadi daun. Daun pertama pada batang keluar bersamaan dengan timbulnya tunas (calon daun) berikutnya. Pertumbuhan daun yang satu dengan daun berikutnya (daun baru) mempunyai selang waktu 7 hari,dan 7 hari berikutnya akan muncul daun baru lainnya.

4. Bunga.

           Sekumpulan bunga padi (spikelet) yang keluar dari buku paling atas dinamakan malai. Bulir-bulir padi terletak pada cabang pertama dan cabang kedua, sedangkan sumbu utama malai adalah ruas buku yang terakhir pada batang. Panjang malai tergantung pada varietas padi yang ditanam dancara bercocok tanam. Dari sumbu utama pada ruas buku148yang terakhir inilah biasanya panjang malai (rangkaian bunga) diukur. Panjang malai dapat dibedakan menjadi 3 ukuran yaitu malai pendek (kurang dari 20 cm), malai sedang (antara 20-30 cm), dan malai panjang (lebih dari 30cm). Jumlah cabang pada setiap malai berkisar antara 15-20 buah, yang paling rendah 7 buah cabang, dan yang terbanyak dapat mencapai 30 buah cabang.
Jumlah cabang ini akan mempengaruhi besarnya rendemen tanaman padi varietas baru, setiap malai bisa mencapai100-120 bunga (Aak, 1992).
Bunga padi adalah bunga telanjang artinya mempunyai perhiasan bunga. Berkelamin dua jenis dengan bakal buah yang diatas. Jumlah benang sari ada 6 buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta mempunyai dua kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik, dengan dua buah kepala putik yang berbentuk malai dengan warna pada umumnya putih atau ungu (DepartemenPertanian, 1983).

Komponen-komponen (bagian) bunga padi adalah:
a.       kepala sari
b.      tangkai sari,
c.       palea (belahan yang besar),
d.      lemma (belahan yang kecil),
e.       kepala putik,
f.       tangkai bunga.

5. Buah.

            Buah padi yang sehari-hari kita sebut biji padi atau butir/gabah,sebenarnya bukan biji melainkan buah padi yang tertutup oleh lemma dan palea. Buah ini terjadi setelah selesai penyerbukkan dan pembuahan. Lemma dan palea serta bagian lain yang membentuk sekam atau kulit gabah (Departemen Pertanian, 1983).
Jika bunga padi telah dewasa, kedua belahan kembang mahkota (palea dan lemmanya) yang semula bersatu akan membuka dengan sendirinya sedemikian rupa sehingga antara lemma dan palea terjadi siku/sudut sebesar 30-600. Membukanya kedua belahan kembang mahkota itu terjadi pada umumnya pada hari-hari cerah antara jam 10-12, dimana suhu kira-kira 30-320C. Di dalam dua daun mahkota palea dan lemma itu terdapat bagian dalam dari bunga padi yang terdiri dari bakal buah (biasa disebut karyiopsis).
Jika buah padi telah masak, kedua belahan daun mahkota bunga itulah yang menjadi pembungkus berasnya (sekam). Diatas karyiopsis terdapat dua kepala putik yang dipikul oleh masing-masing tangkainya. Lodicula yang berjumlah dua buah, sebenarnya merupakan daun mahkota yang telah berubah bentuk. Pada waktu padi hendak berbunga, lodicula menjad imengembang karena menghisap cairan dari bakal buah. Pengembangan ini mendorong lemma dan palea terpisah dan terbuka. Hal ini memungkinkan benang sari yang memanjang keluar dari bagian atas atau dari samping bunga yang terbuka tadi. Terbukanya bunga diikuti dengan pecahnya kandung serbuk, yang kemudian menumpahkan tepung sarinya. Sesudah tepung sarinya ditumpahkan dari kandung serbuk maka lemma dan palea menutup kembali.               Dengan berpindahnya tepung sari dari kepala putik maka selesailah sudah proses penyerbukkan. Kemudian terjadilah pembulaian yang menghasilkan lembaga danendosperm. Endosperm adalah penting sebagai sumber cadangan makanan bagi tanaman yang baru tumbuh







BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Dasar Teori

            Padi (bahasa latin: Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar.
Padi termasuk dalam suku padi-padian atau Poaceae (Graminae Atau Glumiflorae). Terna semusim,berakar serabut,batang sangat pendek,struktur serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang daun sempurna dengan pelepah tegak,daun berbentuk lanset,warna hijau muda hingga hijau tua,berurat daun sejajar,tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang,bagian bunga tersusun majemuk,tipe malai bercabang,satuan bunga disebut Floret yang terletak pada satu spikelet yang duduk pada panikula.
 Dari segi reproduksi,padi merupakan tanaman berpenyerbukan sendiri,karena 95% atau lebih serbuk sari membuahi sel telur tanaman yang sama. Setelah pembuahan terjadi,zigot dan inti polar yang telah dibuahi segera membelah diri.Zigot berkembang membentuk embrio dan inti polar menjadi endosperm.Pada akhir perkembangan,sebagian besar bulir padi mengandung pati dibagian endosperm.

3.2 Alat Dan Bahan

3.2.1 Alat
1.      Pensil
2.      Kertas Folio
3.      Kertas HVS
4.      Penggaris

3.2.2 Bahan
·         Tumbuhan Padi (Oryza sativa L.) 

3.2.3 Prosedur Kerja
1.      Mengindentifikas tanaman padi
2.      Menggambar tanaman yang sudah di amati
3.      Memberi keterangan pada gambar

3.2.4   Hasil Pengamatan

Bagian
Jenis
Panjang/Tinggi
Lebar
Jumlah
Akar
Serabut
5,4 cm
-
30
Batang
Rumput
66,4 cm
-
1
Daun
Tidak Lengkap (upih dan Helaian)
39 cm
0,9 cm
3
Gulir

-
-
86


3.2.5   Gambar Hasil Pengamatan Terlampir

BAB IV
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Padi (bahasa latin: Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar.
Padi termasuk dalam suku padi-padian atau Poaceae (Graminae Atau Glumiflorae). Terna semusim,berakar serabut,batang sangat pendek,struktur serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang daun sempurna dengan pelepah tegak,daun berbentuk lanset,warna hijau muda hingga hijau tua,berurat daun sejajar,tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang,bagian bunga tersusun majemuk,tipe malai bercabang,satuan bunga disebut Floret yang terletak pada satu spikelet yang duduk pada panikula.
 Dari segi reproduksi,padi merupakan tanaman berpenyerbukan sendiri,karena 95% atau lebih serbuk sari membuahi sel telur tanaman yang sama. Setelah pembuahan terjadi,zigot dan inti polar yang telah dibuahi segera membelah diri.Zigot berkembang membentuk embrio dan inti polar menjadi endosperm.Pada akhir perkembangan,sebagian besar bulir padi mengandung pati dibagian endosperm.
      Tanaman padi merupakan salah satu tanaman yang perkecambahan digolongkan kedalam tipe hipogeal dimana munculnya radikel diikuti dengan pemanjangan plumula,hipokotil tidak memanjang ke atas permukaan tanah sedangkan kotiledon berada didalam kulit biji di bawah permukaan tanah. 
          Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun dari beberapa ruas. Ruas-ruas itu merupakan bubung kosong. Pada kedua ujung bubung kosong itu bubungnya ditutup oleh buku. Panjangnya ruas tidak sama. Ruas yang terpendek terdapat pada pangkal batang.
  Padi termasuk tanaman jenis rumput-rumputan mempunyai daun yang berbeda-beda, baik bentuk, susunan, atau bagian bagiannya. Ciri khas daun padi adalah adanya sisik dan telinga daun. Hal inilah yang menyebabkan daun padi dapat dibedakan dari jenis rumput yang lain.
            















DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo,gembong.2009.Morfologi Tumbuhan.Gadjah mada university press.Yogyakarta.
(DepartemenPertanian, 1983).
(Aak, 1992).













 

Postingan Lama